16 Pesepakbola Biasa-Biasa Saja yang Memiliki Jumlah Gelar Juara yang Luar Biasa
Para peraih juara Piala Dunia, beberapa kali juara Liga Champions, dan masih banyak lagi. Kami tidak mengatakan bahwa di daftar ini banyak pesepakbola yang jelek, tapi jumlah trofi mereka mungkin melebihi kemampuan mereka sendiri...
Jose Bosingwa
Liga Champions, Primeira Liga (4), Taca de Portugal, Piala FA (2)
Hanya segelintir pemain yang mampu menjuarai Liga Champions dengan dua klub yang berbeda. Salah satu dari mereka adalah Jose Bosingwa, full-back yang juga telah memenangkan empat gelar liga Portugal bersama Porto, dua Piala FA bersama Chelsea, dan 17 kali berturut-turut menerima penghargaan bulanan Alis Terbaik di Premier League.
Setelah merusak foto-foto momen angkat piala saat merebut gelar juara Liga Champions bersama Chelsea pada tahun 2012, Bosingwa pindah di bursa transfer musim panas tahun itu dengan bergabung ke QPR, yang langsung terdegradasi di akhir musim tersebut.
Martin Montoya
Liga Champions, La Liga (3), Copa del Rey (2)
Seorang murid dari salah satu full-back terbaik sepanjang masa, Martin Montoya bergabung dengan akademi Barcelona pada usia delapan tahun, tapi harus puas menjadi pelapis Dani Alves untuk posisi full-back kanan di timnya.
Dia tampil sebanyak 45 kali di liga bersama klub Katalunya ini dalam lima tahun, tapi itu cukup untuk membuatnya menjuarai La Liga sebanyak tiga kali dan Liga Champions pada tahun 2015. Montoya meninggalkan Barcelona saat kontraknya habis pada 2016 dan langsung diambil secara gratis oleh Valencia.
Djimi Traore
Liga Champions, Piala FA, Piala Liga, Coupe de la Ligue
Meski pemain ini lebih diingat oleh fans Liverpool karena aksi memutar ala Cruyff yang malah membuat bola masuk ke gawangnya sendiri dalam pertandingan Piala FA melawan Burnley, dan membuatnya mendapatkan lagu bernada sindiran dari suporter, bek asal Perancis ini tetap akan melihat kembali perjalanannya di Merseyside dengan cara yang berbeda.
Traore bergabung dengan The Reds pada tahun 1999, namun hampir tidak pernah bermain sampai akhirnya di musim 2002-03, ia membantu Liverpool menjuarai Piala Liga. Dua tahun kemudian, Liverpool memenangkan Liga Champions dengan mengalahkan AC Milan meskipun Traore membuat membuat sejumlah kesalahan dan membuat tim Italia tersebut memimpin 3-0 di babak pertama. Dengan menjuarai Piala FA di musim berikutnya, Traore pun melengkapi hat-trick juara yang cukup aneh dalam kariernya di sepakbola Inggris.
Jesper Blomqvist
Liga Champions, Premier League, Piala FA, Alllsvenskan (5)
Wajar rasanya jika mengatakan bahwa pemain sayap asal Swedia ini tidak akan tampil di final Liga Champions tahun 1999 seandainya Roy Keane dan Paul Scholes bisa diturunkan. Ternyata pertandingan itu menjadi yang terakhir baginya bersama Manchester United dan ditutup dengan cara sempurna untuk menyempurnakan musim yang sangat indah karena ia berhasil memenangkan semuanya – Piala FA, Premier League dan Liga Champions. Semua itu menambah catatan prestasinya, antara lain beberapa gelar liga Swedia dan tempat ketiga di Piala Dunia 1994.
Blomqvist menghabiskan dua musim berikutnya dalam bekapan cedera, sebelum akhirnya ia berlatih di ruang perawatan Everton dan Charlton Athletic. Beberapa tahun yang lalu, Blomqvist mengakui bahwa ia menjatuhkan medali Liga Champions saat perayaan di lapangan. Dia mungkin mengalami cedera saat membungkuk karena ingin mencoba mengambilnya kembali.
Roque Junior
Piala Dunia, Liga Champions, Campeonato Paulista (2), Copa do Brasil, Copa Libertadores, Coppa Italia
Kedatangan bek tengah asal Brasil dengan status pinjaman ini disambut dengan kegembiraan di Elland Road, namun setelah tujuh pertandingan dan 24 kali kebobolan, fans Leeds mulai meragukan kualitas Roque Junior. Dia telah menghabiskan sebagian besar karirnya di Brasil bersama Palmeiras, di mana dia memenangkan Copa Libertadores sebelum akhirnya bergabung dengan AC Milan dan membantu mereka menjuarai Liga Champions pada tahun 2003 (Roque Junior dimainkan dari bangku cadangan di final).
Roque Junior juga menjadi bagian dari tim pemenang Piala Dunia 2002, Brasil, yang tampil mengejutkan dengan skuat yang solid. Memiliki Ronaldinho, Rivaldo dan Ronaldo di lini depan mungkin cukup membantu mereka.
David May
Liga Champions, Premier League (2), Piala FA (2)
Bek ini mendapat keuntungan dari sejumlah peraturan unik – May didatangkan Manchester United dari Blackburn Rovers pada musim panas 1994 karena Alex Ferguson perlu menambah pemain asal Inggris ke dalam skuatnya akibat pembatasan pemain asing di kompetisi Eropa. Aturan itu kemudian dihapuskan, namun May berhasil memenangkan dua gelar Premier League, dua FA Cup dan Liga Champions. Dia berhasil menerima medali juara Liga Champions meski tidak pernah bermain satu menit pun di kompetisi tersebut – hanya karena ia masuk di dalam bangku cadangan saat final.
Oriol Romeu dan Ryan Bertrand
Liga Champions, Europa League, Piala FA
Rasanya hampir semua pemain berumur 20-an di Eropa pernah dibeli oleh Chelsea sebelum akhirnya dijual lagi. Beberapa pemain ternyata sangat bagus sehingga membuat Anda bertanya-tanya mengapa mereka tidak diberi kesempatan lebih untuk tampil di Stamford Bridge – silakan lihat Mo Salah atau Kevin De Bruyne, sementara sisanya hanya pemain-pemain yang biasa-biasa saja.
Romeu termasuk dalam kategori yang terakhir bersama koleganya yang lebih terkenal di Southampton, Ryan Bertrand. Bedanya, duo pemain yang selalu siap sedia di bangku cadangan ini memiliki lebih banyak kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka di London Barat daripada pemain muda Chelsea lainnya. Keduanya ini berhasil mendapatkan gelar Piala FA, Liga Champions dan gelar Europa League dalam karir mereka bersama Chelsea meskipun jarang menjadi pilihan utama.
Joan Capdevila
Piala Dunia, Piala Eropa, Copa del Rey, Taca da Liga
Beberapa pemain terlahir untuk menjadi hebat sedangkan yang lain dikembangkan untuk menjadi hebat. Sementara itu, ada juga beberapa pemain yang mendapatkan kejayaan karena berada di tempat dan waktu yang tepat. Kategori terakhir ini dirasakan sendiri oleh Joan Capdevilla, yang kariernya di tingkat klub hanya diisi dengan gelar juara ajang piala di Spanyol dan Portugal (dan gelar liga di Andorra, entah bagaimana ia mendapatkannya).
Di level internasional, Capdevila adalah pemain yang tidak menonjol sama sekali di timnas Spanyol saat berhasil keluar sebagai pemenang Piala Dunia 2010 dan Euro 2008. Setidaknya ia akan diingat sebagai satu-satunya pemain di starting eleven Spanyol dalam final Piala Dunia yang bukan pemain dari Real Madrid atau Barcelona.
Anderson
Liga Champions, Premier League (4), Piala Liga (2), Copa America, Piala Dunia Antar Klub, Primeira Liga (2)
Gelandang asal Brasil ini juga mendapatkan prestasi selain menambah berat badan saat berada di Manchester United meskipun ia tidak pernah menjadi pilihan utama secara reguler. Banyak yang berargumen bahwa dia tidak bisa memenuhi potensi yang sempat ia tunjukkan di awal kariernya, tetapi Anderson tetap berhasil memenangkan hampir semua piala yang ada di Inggris kecuali Piala FA.
Anderson mendapatkan empat gelar Premier League – setelah sebelumnya sudah mendapat dua juara liga Portugal – dan juga dua juara Piala League, Liga Champions dan Piala Dunia Antar Klub. Dia juga hanya bermain delapan kali secara penuh di tim nasional, namun berhasil mendapatkan juara Copa America ditambah medali perunggu Olimpiade.
Juliano Belletti
Piala Dunia, Liga Champions, La Liga (2), Premier League, Piala FA (2)
Hanya lima pemain yang pernah berhasil memenangkan Premier League, Liga Champions dan Piala Dunia sekaligus dan salah satu di antaranya adalah Juliano Belletti. Pemain Brasil ini memenangkan Piala Dunia 2002 meskipun ia hanya bermain setengah babak di satu pertandingan saja. Kemudian ia juga menjuarai dua gelar La Liga dan Liga Champions bersama Barcelona.
Bek kanan ini merupakan pemain semi reguler di tim Chelsea yang sedang kuat-kuatnya dan berhasil memenangkan Premier League dan dua Piala FA. Tapi sayangnya mereka harus kalah adu penalti dari Manchester United di final Liga Champions 2008.
Massimo Oddo

Piala Dunia, Liga Champions, Serie A, Coppa Italia, Piala Dunia Antar Klub
Bek kanan Italia ini hanya tampil satu kali saat negaranya menjuarai Piala Dunia 2006. Saat itu ia lebih banyak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencukur rambut rekan-rekan setimnya hingga Oddo mendapatkan julukan 'The Barber of Brazil' (Tukang cukur Brasil).
Oddo adalah pemain hasil sistem pembinaan pemain muda di AC Milan. Sayangnya ia tidak bisa masuk ke tim utama dan menghabiskan lima tahun karirnya bersama Lazio sebelum kembali ke San Siro pada 2007. Pada tahun yang sama, dia membantu Milan mengangkat piala Liga Champions dan Piala Dunia Antar Klub.
Wes Brown
Liga Champions (2), Premier League (5), Piala FA (2), Piala Liga (2)
Alex Ferguson pernah menyebut Wes Brown sebagai bek alami terbaik yang pernah dimiliki Manchester United dalam beberapa dekade, dan dia memiliki koleksi medali dari salah satu klub terbaik sepanjang masa tanpa pernah mencapai tingkat permainan yang tinggi. Brown adalah pemain paruh waktu selama pengabdiannya dalam lebih dari satu dekade di klub tersebut walaupun ia memang memainkan peran kunci di musim 2007-08 dan mencetak satu gol penting saat United mengalahkan Chelsea untuk menjuarai Liga Champions.
Gelar itu menjadi medali Eropa keduanya setelah yang pertama ia dapatkan pada tahun 1999. Ini berarti ia memiliki jumlah medali Eropa dua kali lipat lebih banyak daripada Roy Keane atau Peter Schmeichel. Brown juga memenangkan dua Piala FA, dua Piala Liga, dan lima gelar Premier League. Dia akhirnya pergi untuk bergabung bersama Sunderland pada tahun 2011 dan sekarang bermain untuk Kerala Blasters di India.
Paulo Sergio
Piala Dunia, Liga Champions, Bundesliga (2), DFB Pokal
Pemain Brasil ini mungkin memegang rekor sebagai pemilik medali-medali juara paling bergengsi dengan hanya memberikan kontribusi positif yang minimal. Paulo Sergio tampil dua kali sebagai pemain pengganti di babak penyisihan grup saat Brasil memenangkan Piala Dunia 1994. Kemudian ia memenangkan Liga Champions bersama Bayern Munich pada 2001 setelah menjadi pemain pengganti di menit 108 babak perpanjangan waktu. Oh, Sergio juga gagal mengeksekusi penalti pertama saat itu.
Tom Starke

Champions League, Bundesliga (5), DFB Pokal (3), Club World Cup
Ketika kiper veteran Tom Starke pensiun dari dunia sepakbola pada 2017 setelah lima musim bersama Bayern Munich, dia memenangkan lebih banyak trofi dengan raksasa Jerman itu daripada jumlah penampilannya di sana. Kiper cadangan ini menjadi juara liga sebanyak lima kali, tiga kali piala domestik, Liga Champions, dan Piala Dunia Antar Klub meskipun hanya tampil sebanyak delapan kali bersama tim utama.
Namun, Starke kembali ke skuat Bayern musim ini setelah badai cedera datang dan telah tampil di dua pertandingan untuk Bayern – jadi sekarang jumlah gelar dan jumlah penampilannya sudah seimbang. Namun karena Bayern sudah unggul jauh di puncak klasemen Bundesliga, jumlah yang seimbang itu mungkin tidak akan lama lagi berubah. Silakan menikmati mahkota juara Bundesliga keenammu, Tom.
Maxwell
Liga Champions, Eredivisie (2), Piala KNVB, Serie A (3), La Liga (2), Ligue 1 (4), Copa del Rey, Coupe de France (3), Coupe de la Ligue (4), Piala Dunia Antar Klub (2)
Oke, kami tidak mengatakan bahwa pemain asal Brazil ini adalah pemain yang buruk. Dia tidak buruk tapi Anda tidak akan terpikir untuk menempelkan namanya di bagian belakang jersey Anda. Tapi Maxwell – sampai dengan Juli 2017 – adalah pemain terglamor di sepakbola Eropa dengan koleksi piala yang luar biasa banyaknya dari lima negara yang berbeda sejak bermain di Ajax, Internazionale, Barcelona dan PSG.
Prestasinya mencakup 11 gelar liga, 10 medali piala domestik, ditambah satu Liga Champions dan dua medali Piala Dunia Antar Klub bersama Barcelona. Jika Anda menyertakan turnamen yang setara dengan Community Shield, maka bek kiri ini memiliki 34 medali yang menakjubkan. Namun jumlah medalinya sudah dikalahkan oleh rekan satu timnya dari Brasil, Dani Alves, yang mungkin lebih pantas untuk mendapatkan rekor ini.
Sumber : fourfourtwo.com
















0 Response to "16 Pesepakbola Biasa-Biasa Saja yang Memiliki Jumlah Gelar Juara yang Luar Biasa"
Posting Komentar